Popular Post

Posted by : Rifda.pawae Selasa, 21 Oktober 2014


Sembah dalam ucapan
Untuk guruku

Putih abu-abu perlahan mulai berucap, kanpas emas kini tunduk dalam kejujuran untuk menulis kalimat-kalimat 3 tahun silam,, cerita penuh makna terhambur saat lonceng SMANDU berbunyi, mengajak untuk mengejar mimpi-mimpi besar, jarum jam dibalik dinding sekolah ini hadir bagai nahkoda untuk menasehati langkah demi langkah dalam mencari jawaban kehidupan.

Guruku,,
Kami sadar sungguh disaat kami belajar mengenakan putih abu-abu ini, kami Laksana kaca yang hancur berantakan, terbuang ditiap sudut, kami bagai pengemis dilewati orang nan lalu, yang seakan lahir dalam kehampaaan tanpa ibu, tanpa ayah.Tetapi,,,kau hadir laksana malaikat bersayap,,,dengan sayap itulah engkau hangatkan pikiran kami yang retak, kaurela kedinginan demi sebait ilmu untuk keberhasilan kami, kau tukar kelelahanmu menjadi tulisan seribu makna,, jalan-jalan kebosanan kau ganti dengan keiklasan,

Guruku,,,
Hari ini,, kami sadar sungguh, cinta kalian dalam menegur kami, cinta kalian ketika membangun kami dari tidur yang panjang,, cinta kalian menyampaikan isi hati tentang tangisan dan kelelahankedua orang tua kami, cinta,,, yaaa,,, dengan cinta kalian itu juga kebodohan dapat mencair di ISTANA SMANDU ini,.

Guruku,,,
Kami ingin menulis cerita-cerita klasik ketika kami bersedih, saat kami bosan mendengar nasehat kalian, bosan dipaksakaan menjadi baik, bosan belajar waktu siang dan malam, marah untuk wajah-wajah yang kelihatan menyeramkan ketika menghardik kami, ingin rasanya kami berlari meninggalkan semuanya dan menjauh dari keegoisan itu,

Guruku,,,
Tapi hari ini, detik ini, dan ditempat ini, semua tentang perjalanan menelusuri lorong-lorong SMANDU mulai terasa, halaman dan kelas tempat kami bersua dalam mengejar harapan masa depan kini begitu menjauh, para guruku yang tulus ihklas bersama kami, tertawa riang mengejar mimpi, marah kalian telah kami sadari bahwa untuk menjadi orang hebat tidaklah begitu indah, tak selamanya manis, saat semangat, konsisten, jujur, patuh, yang menjadi semboyan tanpa batas itutak kita miliki,.. belajar mendaki tebing yang curam, berenang melewati luasnya samudra, mungkin saatnya...

Terima kasih kepala SMA Negeri 2 Amahai, pembina osis, dan bapak ibu dewan guru, nama kalian akan tersimpan rapi dalam  imajinasi kami, selamat tinggal almamaterku, detak jantung dan nafas kami tertulis nama kalian,,,


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © rifda pawae - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -