Popular Post

visi misi dan SOP Perusahaan Kecantikan

By : Rifda.pawae

visi misi dan SOP Rantari's make up

Visi: Untuk memberikan pelayanan dan kepuasan dalam kecantikan bagi seluruh wanita serta meningkatkan nilai produk jual dalam maupun luar negeri agar dapat bersaing dengan produk global


Misi:
·      Menggunakan bahan-bahan yang aman dan halal
·      Membuat produk kecantikan dengan menggunakan bahan alami yang berasal dari tumbuhan untuk kecantikan di Indonesia
·      Membuat pusat pemasaran di pusat-pusat kota
·      Mempromosikan di sosial media dengan unik sehingga menarik minat konsumen untuk membeli produk kami
·      Memilih duta kecantikan yang bisa membawa pengaruh besar pada bidang kecantikan
·      Mengadakan beauty class tiap bulan dan mengundang tokoh inspiratif
·      Mengadakan event kecantikan di kota-kota besar dengan tujuan memperkenalkan produk kepada masyarakat
Standard Operational Procedure :
a.       Ketentuan karyawan
1.       Pramuniaga
a)    Pelayanan
-          Setiap pramuniaga wajib bersikap ramah pada konsumen dan wajib membantu menunjukkan produk yang di inginkan konsumen. Jika produk yang diinginkan konsumen tidak ada segera hubungi bagian gudang untuk dicarikan stok.
-          Tiap-tiap pramuniaga wajib berpakaian rapih dengan ketentuan :
a.       Memakai celana panjang/rok
b.      Memakai Seragam karyawan
c.       Menggunakan sepatu
d.      Memakai ID Card
b)      Tiap-tiap pramuniaga wajib mengucapkan selamat pagi, siang atau malam kepada pelanggan yang datang.
c)      Pramuniaga yang sudah selesai melayani wajib menyerahkan barang yang akan dibeli untuk di packing oleh kasir.
d)     Setiap pramuniaga wajib berpenampilan menarik dan memakai make up saat bekerja dan dilarang berpenampilan kusut.
e)      Pramuniaga wajib bersifat sopan kepada konsumen.
f)       Pramuniaga wajib menjaga perkataan dan tidak membicarakan pelanggang lain di hadapan pelanggannya.
g)      Pramuniaga harus mengetahui keunggulan dari produknya agar pelanggang lebih tertarik
h)      Pramuniaga wajib mengarahkan konsumen dan memperkenalkan produk-produk kecantikan yang tersedia.
i)        Memberikan nota pembayaran kepada konsumen dan menyerahkannya ke bagian kasir.
2.      Bagian administrasi merangkap kasir
a)      Berjaga di belakang kasir/bagian pembayaran.
b)      Bertugas untuk mengemas barang yang dibeli oleh konsumen.
c)      Menghitung total pembayaran yang harus dibayar oleh konsumen dengan teliti.
d)     Memberikan stempel “LUNAS” pada nota yang sudah dibayar oleh konsumen.
e)      Memastikan bahwa proses pembayaran sudah sah dan benar agar tidak terjadi masalah.
f)       Mengucapkan terimakasih dan mengundang untuk datang kembali setelah proses pembayaran selesai.
3.      Supervisor
a)      Melakukan pengawasan kepada setiap karyawan yang bekerja dengan cermat.
b)      Memberikan teguran kepada karyawan yang berbuat lalai saat bekerja.
c)      Membantu karyawan yang mengalami kesulitan pada saat mengarahkan konsumen.

d)     Mengkoordinasi setiap karyawan untuk bekerja dengan lebih baik.

Anggota  Kelompok:
- Irtia Rifda Pawae                 : 15514473
- Ishadi Adikusumo                : 15514494
- Kartika Iasyah                      : 15514875
- M. Taufik Dermawan           : 17514563
- Nadira Raycha                      : 17514749

Kesehatan Mental

By : Rifda.pawae

Kamis, 16 Juni 2016

Kesehatan Mental




“Abnormalitas – Fenomena LGBT”



Kelas                             : 2PA07
Nama Kelompok          :
1.     Adinda Fajarnindyah (10514263)
2.     Annisa Windra Septiva (11514407)
3.     Dian Ratnasari (12514998)
4.     Dwi Rahmawati (13514316)
5.     Irtia Rifda Pawae (15514473)
6.     Revisha Avenia (19514124)
7.     Suliana Tri Aulia Dienny (1A514506)


Dalam beberapa pemberitaan akhir-akhir ini, pembahasan mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) cukup hangat untuk didengar. LGBT merupakan salah satu perilaku abnormal, dimana individu mengalami kelainan seks pada dirinya. Perilaku abnormal(abnormal behavior) bagi para ahli psikologi seringkali disebut dengan gangguan perilaku (behavior disorder), atau ada juga yang menyebutnya dengan mental illness.

Tema : Kesehatan Mental
Judul : Abnormalitas pada Fenomena LGBT
Konsep video : diskusi kelompok

Perilaku LGBT meliputi:
1.       Lesbian, adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan atau disebut juga perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisikseksualemosional atau secaraspiritual.
2.       Gay, adalah istilah untuk laki-laki yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama laki-laki atau disebut juga laki-laki yang mencintai laki-laki baik secara fisik, seksual, emosional ataupun secaraspiritual. Mereka juga rata-rata agak memedulikan penampilan, dan sangat memperhatikan apa-apa saja yang terjadi pada pasangannya.
3.       Biseksual, adalah orientasi seks yang mempunyai ciri-ciri berupa ketertarikan estetiscinta romantis dan hasrat seksual kepada pria dan wanita. Biseksualitas umumnya dikontraskan dengan homoseksualitas,heteroseksualitas, dan aseksualitas.
4.       Transgender, adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir. "Transgender" tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya.

Perilaku LGBT ini sempat menimbulkan banyak protes dan penolakan di berbagai Negara termasuk Indonesia. Namun, di Amerika Serikat perilaku LGBT telah di legalkan secara resmi oleh Presiden Barack Obama. Walau terus diselimuti pro-kontra, setelah putusan dibacakan, Orang Nomor Satu di AS, Barack Obama mengeluarkan pernyataan resmi. Dia menyebut putusan ini adalah langkah maju bagi negara ini dalam hal persamaan hak.

"Semua warga AS, harus memiliki kesempatan yang sama di bawah hukum yang berlaku," ucap Obama.
 
Bagaimana Kondisi Kesehatan Mental Mempengaruhi Komunitas LGBT? Seseorang yang termasuk dalam individu LGBT mempunyai pengaruh besar terkena depresi berat atau kecemasan umum 3 kali lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan adanya diskriminasi dari lingkungan social.

Seseorang yang LGBT harus menghadapi stigma dan prasangka terkait dengan identitas seksual dan jenis kelamin mereka serta bias social terhadap kondisi kesehatan mental. Banyak diantara  mereka yang termasuk LGBT, tidak sering berbicara tentang kesehatan mental dan kurang kesadaran tentang kesehatan mental. Hal tersebut memperkecil seseorang mencari pengobatan dan dukungan untuk hal yang lebih baik.

Diskriminasi telah dikaitkan dengan LGBT dengan tinggginya tingkat gangguan kejiwaan, prasangka dan stigma, bunuh diri, dan penyalahgunaan zat. Contoh diskriminasi pada LGBT adalah adanya intimidasi di sekolah serta bullying yang di dapat dari lingkungan sekitar.

Faktor akibat dari perilaku LGBT:
1.     Kemungkinan besar untuk melakukan bunuh diri.
2.     Lebih mungkin untuk menjadi tunawisma.
3.     Gay lebih besar terkena penyakit HIV dan penyakit seksual lainnya.
4.     Lesbian dan perempuan Biseksual lebih dominan terkena obesitas.
5.     Transgender memiliki pravelensi tinggi pada HIV / PMS.
6.     Populasi LGBT memegan peranan tertinggi bagi penggunaan tembakau, narkoba, dan alcohol.

Adapun pendapat mengenai Pro-Kontra pada kasus LGBT ini.
a.     Pro LGBT
·        Mendukung bukan berarti menjadi bagian darinya. Kita cukup menerima dan memahami keadaannya, bahwa terlahir berbeda bukanlah perkara mudah. Jangan mengucilkan apabila ia tidak mengganggu kita. Apakah kita pantas mengucilkan ciptaan Tuhan?
·        Setiap orang berhak jatuh cinta dan semestinya mereka tidak boleh dipisahkan. Sayangnya, setiap orang tidak ada yang dapat memilih untuk jatuh cinta dengan siapa; laki-laki dengan wanita, laki-laki dengan laki-laki, atau laki-laki dengan wanita. Orientasi seksual seseorang tidak dapat diubah, ia telah diatur dalam gen manusia ketika lahir muncul secara alamiah ketika manusia memasuki masa pubertas.
·        Pasangan LGBT juga dianggap mampu untuk merawat dan membesarkan anak. Jadi, tak ada salahnya memberikan kebebasan yang sama bagi mereka untuk mengadopsi anak.

b.     Kontra LGBT
·        Hubungan sesama jenis dilarang oleh agama dan tergolong dosa besar. Hal ini telah diatur dalam kitab di semua agama, dan setiap orang pasti memiliki tafsiran atau pemahaman yang berbeda-beda akan hal tersebut.
·        Manusia diciptakan berpasang-pasangan oleh Tuhan, sudah seharusnya kita sebagai manusia mengikuti aturan tersebut dan tidak bertindak melawan kodrat. Orang yang tergolong dalam LGBT merupakan mereka yang melakukan penyimpangan dan upaya perlawanan terhadap Tuhan.
·        LGBT merupakan penyakit dan digolongkan dalam gaya hidup yang tidak sehat. Pengaruh lingkungan yang buruk sangat menentukan perilaku tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kemauan yang sungguh-sungguh dari pelaku LGBT agar dapat sembuh dan kembali normal.

Tujuan:
1.     Memberi pengertian apa itu LGBT.
2.     Menyampaikan sebab-akibat dari perilaku LGBT.
3.      Memberikan hasil pendapat pro-kontra terhadap perilaku LGBT

Kesimpulan:
1.     LGBT merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh agama, terutama dalam islam.
2.     Perilaku LGBT merupakan penyakit mental.
3.     Banyak menimbulkan efek negative bagi pelaku LGBT.


Daftar Pustaka

Kesehatan Mental

By : Rifda.pawae

Kamis, 16 Juni 2016


Kesehatan Mental




“Abnormalitas – Fenomena LGBT”



Kelas                             : 2PA07
Nama Kelompok          :
1.     Adinda Fajarnindyah (10514263)
2.     Annisa Windra Septiva (11514407)
3.     Dian Ratnasari (12514998)
4.     Dwi Rahmawati (13514316)
5.     Irtia Rifda Pawae (15514473)
6.     Revisha Avenia (19514124)
7.     Suliana Tri Aulia Dienny (1A514506)


Dalam beberapa pemberitaan akhir-akhir ini, pembahasan mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) cukup hangat untuk didengar. LGBT merupakan salah satu perilaku abnormal, dimana individu mengalami kelainan seks pada dirinya. Perilaku abnormal(abnormal behavior) bagi para ahli psikologi seringkali disebut dengan gangguan perilaku (behavior disorder), atau ada juga yang menyebutnya dengan mental illness.

Tema : Kesehatan Mental
Judul : Abnormalitas pada Fenomena LGBT
Konsep video : diskusi kelompok

Perilaku LGBT meliputi:
1.       Lesbian, adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan atau disebut juga perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisikseksualemosional atau secaraspiritual.
2.       Gay, adalah istilah untuk laki-laki yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama laki-laki atau disebut juga laki-laki yang mencintai laki-laki baik secara fisik, seksual, emosional ataupun secaraspiritual. Mereka juga rata-rata agak memedulikan penampilan, dan sangat memperhatikan apa-apa saja yang terjadi pada pasangannya.
3.       Biseksual, adalah orientasi seks yang mempunyai ciri-ciri berupa ketertarikan estetiscinta romantis dan hasrat seksual kepada pria dan wanita. Biseksualitas umumnya dikontraskan dengan homoseksualitas,heteroseksualitas, dan aseksualitas.
4.       Transgender, adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir. "Transgender" tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya.

Perilaku LGBT ini sempat menimbulkan banyak protes dan penolakan di berbagai Negara termasuk Indonesia. Namun, di Amerika Serikat perilaku LGBT telah di legalkan secara resmi oleh Presiden Barack Obama. Walau terus diselimuti pro-kontra, setelah putusan dibacakan, Orang Nomor Satu di AS, Barack Obama mengeluarkan pernyataan resmi. Dia menyebut putusan ini adalah langkah maju bagi negara ini dalam hal persamaan hak.

"Semua warga AS, harus memiliki kesempatan yang sama di bawah hukum yang berlaku," ucap Obama.
Bagaimana Kondisi Kesehatan Mental Mempengaruhi Komunitas LGBT? Seseorang yang termasuk dalam individu LGBT mempunyai pengaruh besar terkena depresi berat atau kecemasan umum 3 kali lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan adanya diskriminasi dari lingkungan social.

Seseorang yang LGBT harus menghadapi stigma dan prasangka terkait dengan identitas seksual dan jenis kelamin mereka serta bias social terhadap kondisi kesehatan mental. Banyak diantara  mereka yang termasuk LGBT, tidak sering berbicara tentang kesehatan mental dan kurang kesadaran tentang kesehatan mental. Hal tersebut memperkecil seseorang mencari pengobatan dan dukungan untuk hal yang lebih baik.

Diskriminasi telah dikaitkan dengan LGBT dengan tinggginya tingkat gangguan kejiwaan, prasangka dan stigma, bunuh diri, dan penyalahgunaan zat. Contoh diskriminasi pada LGBT adalah adanya intimidasi di sekolah serta bullying yang di dapat dari lingkungan sekitar.

Faktor akibat dari perilaku LGBT:
1.     Kemungkinan besar untuk melakukan bunuh diri.
2.     Lebih mungkin untuk menjadi tunawisma.
3.     Gay lebih besar terkena penyakit HIV dan penyakit seksual lainnya.
4.     Lesbian dan perempuan Biseksual lebih dominan terkena obesitas.
5.     Transgender memiliki pravelensi tinggi pada HIV / PMS.
6.     Populasi LGBT memegan peranan tertinggi bagi penggunaan tembakau, narkoba, dan alcohol.

Adapun pendapat mengenai Pro-Kontra pada kasus LGBT ini.
a.     Pro LGBT
·        Mendukung bukan berarti menjadi bagian darinya. Kita cukup menerima dan memahami keadaannya, bahwa terlahir berbeda bukanlah perkara mudah. Jangan mengucilkan apabila ia tidak mengganggu kita. Apakah kita pantas mengucilkan ciptaan Tuhan?
·        Setiap orang berhak jatuh cinta dan semestinya mereka tidak boleh dipisahkan. Sayangnya, setiap orang tidak ada yang dapat memilih untuk jatuh cinta dengan siapa; laki-laki dengan wanita, laki-laki dengan laki-laki, atau laki-laki dengan wanita. Orientasi seksual seseorang tidak dapat diubah, ia telah diatur dalam gen manusia ketika lahir muncul secara alamiah ketika manusia memasuki masa pubertas.
·        Pasangan LGBT juga dianggap mampu untuk merawat dan membesarkan anak. Jadi, tak ada salahnya memberikan kebebasan yang sama bagi mereka untuk mengadopsi anak.

b.     Kontra LGBT
·        Hubungan sesama jenis dilarang oleh agama dan tergolong dosa besar. Hal ini telah diatur dalam kitab di semua agama, dan setiap orang pasti memiliki tafsiran atau pemahaman yang berbeda-beda akan hal tersebut.
·        Manusia diciptakan berpasang-pasangan oleh Tuhan, sudah seharusnya kita sebagai manusia mengikuti aturan tersebut dan tidak bertindak melawan kodrat. Orang yang tergolong dalam LGBT merupakan mereka yang melakukan penyimpangan dan upaya perlawanan terhadap Tuhan.
·        LGBT merupakan penyakit dan digolongkan dalam gaya hidup yang tidak sehat. Pengaruh lingkungan yang buruk sangat menentukan perilaku tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kemauan yang sungguh-sungguh dari pelaku LGBT agar dapat sembuh dan kembali normal.

Tujuan:
1.     Memberi pengertian apa itu LGBT.
2.     Menyampaikan sebab-akibat dari perilaku LGBT.
3.      Memberikan hasil pendapat pro-kontra terhadap perilaku LGBT

Kesimpulan:
1.     LGBT merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh agama, terutama dalam islam.
2.     Perilaku LGBT merupakan penyakit mental.
3.     Banyak menimbulkan efek negative bagi pelaku LGBT.


Daftar Pustaka

- Copyright © rifda pawae - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -